Pesona Gunung Tidar
TRIBUNJATENG.COM - Jika Anda berkunjung ke Kota Magelang, disekitar pusat kotanya terdapat satu bukit besar yang begitu terkenal, biasa disebut Gunung Tidar. Gunung tersebut ternyata merupakan spot wisata sejarah favorit masyarakat Magelang.
Tak hanya terkenal dengan pesona keindahan alamnya saja, diatas Gunung Tidar terdapat makam dan makom-makom atau petilasan para leluhur Magelang.
Jika Anda berkesempatan mendaki gunung tersebut, sedikit lagi sebelum mencapai puncak Anda sudah disambut sebuah petilasan makam dari Syekh subakir.
Salah satu Pegiat Budaya Magelang yang juga konsern terhadap eksistensi budaya Tidar, Bambang Eka Prasetya menceritakan bahwa Syekh Subakir merupakan leluhur sekaligus salah satu penyebar agama Islam di Jawa Tengah yang berasal dari Persia.
“Konon ia menemukan daratan Magelang ratusan tahun lalu, ia menancapkan sebuah prasasti yang sarat akan makna bagi para penerusnya yaitu masyarakat Magelang khususnya, dan masyarakat Indonesia, bahkan dunia pada umumnya,” ujar Bambang pada wisatawan di Gunung Tidar sesaat menghadiri pembukaan Festival Tidar 2016, Jumat (9/12/2016).
Sesampainya di atas bukit, terdapat lahan mendatar yang cukup luas, ditengahnya terdapat prasasti setinggi skitar dua meter berbentuk tugu segi empat tinggi menjulang ke atas. Di tiga sisi terdapat aksara jawa yang sma-sama berbunyi so, dansatu sisi lagi memiliki lambang burung garuda.
Prasasti tersebut bernama pancer tidar, konon merupakan warisan dari syekh Subakir ketika menemukan bukit tersebut di tanah Magelang. Bambang pun menjelaskan ketiga aksara Jawa yang tertulis di tugu tersebut.
“Ini merupakan pesan moral tertinggi dari Gunung Tidar untuk semua masyarakat. Tiga huruf tersebut sudah ada sejak prasasti ditemukan. Yang harus diambil hikmahnya ialah pesannya, bukan mistisnya” ujar Bambang.
Ia menjelaskan, so pertama hingga terakhir merupakan satu keterkaitan. So pertama dari kata sopo, yang berarti sopo wae bisa salah, dalam bahasa Indonesia ialah semuanya punya kemungkinan salah.
Lalu yang kedua sumber salah sendiri tak hanya berasal dari perbuatan, dan ucapan, tetapi juga pemikiran. Setelah itu soleh, yang berarti mengakui kesalahannya. Berani membenci kesalahan, minta maaf dan mohon ampun kepada pihak yang disalahkan.
Tugu pancen tidar inilah yang dipercaya berada di titk pusat Pulau Jawa, dan menjadi paku alam Pulau Jawa.

Pancen Tidar, atau yang dipercaya sebagai paku Pulau Jawa Makam
Bukit besar ini sejak bertahun-tahun lamanya menjadi pusat pelatihan taruna-taruna Akademi Militer, oleh karena itu di paling puncak terdapat tugu besar Akademi Militer.
Tak hanya itu, di sebelah tenggara terdapat sebuah situs lagi, yaitu petilasan kyai Semar. Petilasan tersebut dibuat serupa dengan makam, berbentuk bangunan besar dengan atap kerucut kuning besar dan dijaga oleh patung naga yang mengelilingi ke empat sisi.
Untuk masuk kesana, Anda perlu melapor pada juru kunci Gunung Tidar. Wisatawan biasanya banyak yang berziarah ke makam dan beberapa petilasan disini. (Irzal Adiakurnia/magang tribunjateng)
Komentar
Posting Komentar